Kamis, 19 November 2009

Gempa Sumatera Barat Dikenang di Inggris

Rabu, 18 November 2009 | 17:33 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Gempa 30 September yang menghancurkan Sumatera Barat tidak begitu saja dilupakan masyarakat Indonesia yang berada di Kerajaan Inggris dan Irlandia.

Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia di sana yang tergabung dalam Indo-Irish untuk mengumpulkan dana bagi korban gempa di Sumatera Barat.

Anggota Indo Irish yang ada di Dublin dengan mengenakan busana tari warna kuning, "ngamen" di pusat pertokoan di tengah Kota Dublin dengan mempertunjukkan tari saman.

"Alhamdullilah kami berhasil mengumpulkan dana sebesar 250 euro," ujar Faisal Yusuf Surati di Dublin, akhir pekan silam.

Pementasan tari saman di Grafton Street, Dublin 2, itu menarik pengunjung daerah pertokoan di kota Dublin.

Menurut Faisal, Indo-Irish juga menggelar acara penggalangan dana yang dibalut dalam acara Malam Budaya Indonesia yang diadakan di restoran Break for the Border, Dublin, Irlandia.

Didukung KBRI London dan Konsul Kehormatan Indonesia di Dublin, kelompok masyarakat Indonesia di Irlandia ini berhasil menghimpun dana sebesar 1.000 euro.

Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Irlandia Yuri Octavian Thamrin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Irlandia terhadap kepedulian mereka pada para korban gempa bumi di Sumatera.

Sementara itu, masyarakat Indonesia di Birmingham yang dikomandoi saudagar Minang, Aak Firdaus, bersama sang istri perawat di rumah sakit Birmingham, Sri Dewi, juga menggelar acara pengumpulan dana untuk korban gempa di Sumatera Barat.

Dalam acara charity lunch yang diadakan Oktober lalu di kediamannya di Bournbrook road, Selly Park, Birmingham itu, mereka berhasil mengumpulkan dana 600 poundsterling. Bulan November, Sri Dewi kembali menggelar acara charity dinner.

Bersama masyarakat Indonesia di Birmingham, Sri Dewi kembali menggelar acara charity dinner dengan makanan khusus asal Sumatera Barat.

Pada acara itu, sebanyak 120 bangku dipersiapkan. Adapun harga tiket 10 poundsterling per orang dan 7,50 poundsterling untuk pelajar.

http://oase.kompas.com/read/xml/2009/11/18/17334410/gempa.sumatera.barat.dikenang.di.inggris

Kamis, 12 November 2009

Al-Azhar Bangun 1.000 Rumah "Bangkit Bersama"

PARIAMAN--Lembaga Amil Zakat "Al-Azhar" membangun 1.000 unit rumah "bangkik basamo" (bangkit bersama, red) bagi korban gempa 7,9 skala Richter di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat yang rumahnya rusak berat akibat bencana tersebut.

Dari 1.000 unit yang ditargetkan itu, 60 unit sudah selesai dibangun, 650 unit tengah dalam pembangunan dan sisanya masih menunggu lokasi penerima bantuan ini, kata Arief Rahman Oktavia, Koordinator Masyarakat Muslim Bayumas, di Pariaman, Kamis.

Ia menambahkan, korban penerima bantuan adalah yang memenuhi syarat yakni masih memiliki bahan bangunan berupa kayu dan seng dari puing-puing rumah mereka, punya lahan untuk pembangunan rumah dan mau bekerja sama membangun rumah bangkik basamo tersebut.

Koordinator Masyarakat Muslim Bayumas, salah satu elemen dari Al-Azhar, lebih lanjut mengatakan, "Jadi Al-Azhar tidak membantu seluruhnya dan melakukan pembangunan, tapi dengan kerja sama dan keterlibatan korban sendiri dalam membangun rumahnya."

Rumah bangkik basamo adalah semi permanen dengan luas 6x5 meter terdiri dari dua kamar tidur (masing-masing 3x3 meter) dan satu ruang tamu menyatu dengan raung keluarga/makan.

Rumah dibangun dengan lantai cor semen, dan dinding setinggi 50 centimeter dari lantai adalah susunan bata direkat semen dan ke atasnya bertiang kayu dan dingin anyaman bambu.

Untuk pembangunannya Al-Azhar memberikan bantuan pasir satu mobil pick-up, tiga zak semen, batu bata secukupnya dan lembaran anyaman bambu sesuai kebutuhan. Sedangkan korban menyediakan kayu yang dibutuhkan dan seng dari puing-puing rumahnya yang roboh.

Pelaksanaan pembangunan juga dilakukan bersama oleh relawan Al-Azhar bersama korban dan keluarganya serta masyarakat di lokasi, tambahnya. Tujuan membangun bersama ini, juga untuk membangkitkan kembali semangat para korban dalam membangun rumah tempat tinggalnya yang jauh lebih layak dibandingkan tinggal dalam tenda-tenda beratap terpal.

Hingga saat ini telah 720 korban yang akan menerima bantuan tersebut, 60 rumah diantaranya selesai dibangun dan telah ditempati serta 650 dalam pengerjaan. Korban yang menerima bantuan adalah korban yang rumahnya roboh atau tidak dapat ditempati lagi di Nagari Ulakan, Toboh dan Lubuk Alung serta nagari lainnya di Kabupaten Padang Pariaman.

Salah seorang korban penerima bantuan rumah "bangkik basamo", Rasyidin (66) di nagari Toboh Gadang, menilai rumah bantuan dengan sistem kerja sama ini jauh lebih baik untuk ditempati dibanding di tenda.

Selain itu, rumah tersebut bisa tahan lama hingga belasan tahun sehingga tidak perlu dibuka kembali jika rumah permanen milik korban selesai dibangun, katanya. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah paling parah terkena dampa gempa 7,9 SR diikuti tanah longsor yang terjadi 30 September 2009.

Menurut Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim, bencana itu menyebabkan 456 korban meninggal dunia dan 192 orang hilang tertimbun tanah longsor dan tidak ditemukan jasadnya.

Kemudian, 59.693 unit rumah warga rusak berat dan sebagian besar di antaranya roboh rata dengan tanah, rusak sedang 16.525 unit rumah dan rusak ringan 15.148 rumah. ant/pur

Sabtu, 24 Oktober 2009

MUI: Umat Islam Harus Proaktif Soal Halal-Haram



By Republika Newsroom
Kamis, 22 Oktober 2009 pukul 15:14:00
JAKARTA--Menanggapi maraknya rumah makan ataupun restoran yang menjual makanan nonhalal, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan, memang tidak ada hukum tertulis yang mewajibkan mereka mencantumkan dengan jelas spesifikasi produk yang mereka jual. Ma'ruf mengimbau, umat Islam sebaiknya kritis meneliti kehalalan suatu produk sebelum mengonsumsinya.

"Masyarakat kita kan heterogen, jadi orang Islamnya yang harus proaktif dalam menyeleksi makanan yang akan dikonsumsi. Sebelum membeli makanan, sebaiknya dilihat dahulu apakah penjualnya mencantumkan label halal," kata Ma'ruf, Kamis (22/10).

Perihal keberadaan penjual makanan non halal yang berbaur dengan makanan halal, Ma'ruf menekankan, yang terpenting jangan sampai tercampur antara produk yang halal dan haram. "Karenanya, harus diperhatikan mengenai mekanisme pengantaran pasokan, pembuangan limbah, hingga sanitasinya," tutur Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, sebenarnya tidak ada batasan minimum usaha rumah makan atau restoran yang wajib mencantumkan label halal yang disertifikasi LPPOM MUI. Ma'ruf menjelaskan, mulai dari rumah makan berskala kecil pun sebaiknya memiliki jaminan halal demi kenyamanan konsumennya. Namun, Ma'ruf memaklumi bila ada rumah makan yang selevel usaha rumahan lantas tidak menggunakan sertifikasi LPPOM. "Yang penting umat Islam hendaknya berhati-hati dan menghindari produk yang diragukan kehalalannya," tukas Ma'ruf. c15/taq

Banyak Restoran Nonhalal yang Tak Jelas


By Republika Newsroom
Kamis, 22 Oktober 2009 pukul 13:01:00
JAKARTA--Restoran maupun warung makan yang menyajikan makanan nonhalal seperti hidangan berbahan dasar daging babi maupun anjing kerap tak mencantumkan informasi tersebut di papan reklame atau muka tokonya. Dari hasil pantauan di lapangan, Kamis (22/10) ditemukan sejumlah warung makan di kawasan Pasarrebo, UKI, Pasargenjing, dan Pulogadung yang hanya mencantumkan kata 'lapo' atau 'panggang karo' di reklamenya. Kondisi yang lebih baik dapat ditemukan di seberang pool Primajasa di sekitar Cawang.

Di sana, deretan toko makanan nonhalal mencantumkan dengan jelas menu yang dijualnya. Misalnya, 'Siangkaan, sedia panggang B1-B2' atau 'Sedia babi panggang'. Maria, pengelola BPK Mbaru Karo di Pasarrebo, mengatakan, pihaknya tidak mencantumkan dengan jelas sajian utama di rumah makan tersebut karena merasa menuliskan kata 'panggang karo' pun sudah cukup. Untuk mengantisipasi pelanggan Muslim yang terlanjur datang karena menyangka rumah makan itu adalah restoran kebanyakan, Maria mengaku pihaknya mengharuskan pelayan menanyakan identitas agama kepada setiap pelanggan yang datang. "Itu sudah menjadi standar pelayanan di sini," kata Maria.

Ahmad, warga Condet, menuturkan, dirinya pernah salah masuk ke salah satu warung di kawasan UKI yang dari luar tidak menampakkan tanda menjual makanan non-halal. Menurut Ahmad, penampilan warung tersebut tampak seperti warung tegal (warteg) biasa saja dan berbaur dengan warung makan lainnya. Barulah ketika ia masuk dan hendak memesan makanan, pelayan menanyakan identitas kemuslimannya. "Seharusnya warung tersebut lebih jelas mencantumkan, pelayannya bisa saja lalai menanyakan identitas sebelum pembeli memesan makanan," ucap Ahmad. c15/taq

Kamis, 15 Oktober 2009

Misteri Ayat Al Quran Dengan Gempa Padang

Padang (Ansor Online): Ketua Komisi Fatwa MUI Sumbar H Gusrizal Gazahar Lc menegaskan, umat jangan memaksakan kejadian yang terjadi di muka bumi Allah, dengan penomoran ayat dalam al Quran.

“Makna ayat dalam al Quran, sudah tentu benar. Akan tetapi, menghubungkan penomoran al Quran dengan peristiwa yang telah terjadi, merupakan sikap mengada-ada. Jika dibiarkan berlarut, akan berkembang ke hal yang tak baik dan bisa jatuh pada perbuatan yang dilarang oleh Allah. Jangan dipaksakan seperti itu,” ungkap Gusrizal.


Gusrizal dimintai tanggapannya, seputar banyaknya beredar pesan singkat (SMS) melalui telepon seluler yang isinya, mengait-ngaitkan waktu kejadian gempa Rabu (30/9) di Sumbar dan Kamis (1/10) di Jambi, dengan apa-apa yang telah dijelaskan Allah dalam al Quran.

“Tak bisa dipaksakan pemahaman antara waktu kejadian gempa, dengan penomoran surat dalam al Quran. Sebab, di masing-masing daerah, penomoran surat ini tak sama,” tegas Guzrizal

Gempa dengan kekuatan 7,9 SR di Sumbar, kejadiannya disebutkan sekitar pukul 17.16. Gempa susulannya terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya sekitar pukul 08.52.

“Penentuan waktu kejadian ini, apakah telah sama untuk semua lembaga. Kemudian, apa yang menjadi titik acuannya,” tegas Gusrizal

Jika kita simak waktu gempa ini, dia akan menuntun kita pada QS. Al Israa’ (17) ayat 16. Dalam ayat ini dijelaskan, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Kemudian, gempa susulan 17.58 bisa dikaitkan dengan QS. Al Israa’ ayat 58 yang artinya “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

Selanjutnya, gempa susulan di Jambi pada 8.52 yang bisa dirujuk dengan QS. Al Anfaal: 52 yang maknanya; “(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Fakta ini, menurut Gusrizal, tak bisa dikaitkan semudah itu saja. Sebab, musibah-musibah yang dialami boleh jadi merupakan Ujian bagi keimanan dan kesabaran seseorang karena ini merupakan keniscayaan dalam hidup (QS Al-Ankabut: 2-3). Selain itu, boleh jadi juga bencana sebagai cara yang ditempuh Allah guna pengampunan dosa (QS Al Imran 140-141).

Bagi umat yang awam, sebut Gusrizal, tak dituntut untuk bisa memahami al Quran sendiri. Sebab, penjelasan al Quran itu dijelaskan oleh al Quran itu sendiri, melalui sunnah dan pemahaman melalui ulama. “Khusus bagi umat yang awam, silahkan bertanya ke ulama, jangan ditelan mentah-mentah apa yang beredar,” harapnya. (posmetro padang)

Minggu, 04 Oktober 2009

51 Lembaga Internasional Bantu Gempa di Sumbar



51 Lembaga Internasional Bantu Gempa di Sumbar
Dua anggota tim penyelamat dari International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) Persatuan Bangsa Bangsa memantau proses evakuasi korban selamat yang tertimbun di reruntuhan Akademi Bahasa Asing Prayoga, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/10). (ANTARA/Ismar Patrizki)



Padang (ANTARA News) - Sebanyak 51 unit lembaga dan organisasi internasional kini terdata sudah berada di Sumbar guna memberikan bantuan evakuasi dan logistik bagi korban gempa hebat berkekuatan 7,6 SR pada kedalaman 71 KM berlokasi 53 KM arah Barat Daya Pariaman Sumbar itu.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Kota Padang, Sabtu, sejumlah relawan asing itu berdatangan di Sumbar dan membantu proses evakuasi serta membawa sejumlah bantuan logistik untuk masyarakat korban gempa itu.

Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, menyebutkan lembaga internasional itu sudah datang dan melapor untuk langsung ke lokasi bencana mendata jumlah bantuan apa saja yang dibutuhkan masyarakat.

Lembaga asing tersebut kini berposko di Rumah Gubernur Sumbar dengan membuat tenda-tenda darurat di halamannya.

Sementara itu relawan asing yang jumlahnya hampir mencapai ratusan orang itu terlihat tersebar pada sejumlah lokasi bangunan yang runtuh guna mengevakuasi warga yang masih terhimpit bangunan runtuh itu.

Mereka terlihat menerobos reruntuhan bangunan itu dan mencari para korban dengan menggunakan anjing pelacak, yakni di tempat banyak korban tertimbun massal seperti Hotel Ambacang.

Data lembaga internasional itu antara lain berasal dari lembaga IOM, Hope Indonesia, JICA, AusAID Australia, UNFPA, HK Logistic, US Consul General Medan.

Selanjutnya, USAID, European Commision, Mahkota Medical Centre Hospital asal Malaysia, IHH Humanitarian AID Turkey, Church World Service (CWS) dan UNOCHO.

Relawan asing itu kebanyakan fokus mencari korban gempa pada dua lokasi terparah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

Pada kedua lokasi tersebut masih terdapat ratusan korban yang tertimpa reruntuhan dari bangunan berlantai dua dan tiga yang belum dievakuasi.(*)

Pers Malaysia Galang Bantuan Gempa Sumbar

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Media massa di Malaysia, terutama media cetak seperti Berita Harian, Utusan Malaysia, The Star dan The New Straits Times melakukan penggalangan dana kemanusian terkait dengan gempa bumi di Sumatera Barat.

Harian "The Star" membuka rekening di CIMB untuk menerima sumbangan masyarakat di empat negara yakni Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand sejak Jumat, 2 Oktober 2009. Rekening itu dinamakan "CIMB-The Star Padang Relief Fund"

CEO CIMB Nazir Razak langsung menyerahkan bantuan sebesar 100.000 ringgit (sekitar Rp280 juta) dalam pembukaan rekening itu. Nazir Razak adalah salah seorang putra dari PM Malaysia Nazib Tun Razak dan ibunya Rosmah Mansor (istri Najib) adalah keturunan Padang, Sumatera Barat.

Nazir mengatakan akan menyiapkan 1.150 boks di seluruh cabang CIMB di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Thailad. CIMB telah membeli Bank Niaga di Indonesia.

Media Prima, sebuah konglomerat media di Malaysia, yang memiliki koran Berita Harian, Harian Metro, New Straits Times, dan jaringan TV3, TV7, dan TV9 membuka rekening penggalangan dana "Tabung Bencana" bekerjasama dengan Maybank.

Harian "Utusan Malaysia" sebagai salah koran berbahasa Melayu terbesar di Malaysia juga membukan "Tabung Gempa Nusantara" bekerjasama dengan Maybank.

Berbagai masyarakat Malaysia membuka berbagai teromol untuk menyalurkan bantuan dana kemanusian korban gempa bumi di Sumatera Barat. NUJ (national union of journalists) Malaysia mengumpulkan dana 1.660 dari berbagai wartawan Asean yang sedang mengadakan konferensi "Confederation of Asean Journalist" di Kuala Lumpur.

Pemuda Barisan Nasional (BN) Johor Bahru juga membuka saluran bantuan kemanusian untuk korban gempa di Sumbar. Ketua Pemuda BN Johor Bahru Khaled Mohamed mengatakan akan menggalang sumbangan dana dari para anggota sebanyak 14 partai politik yang berkoalisi ke dalam Barisan Nasional.

Diperkirakan dana yang akan terkumpul antara 25.000 - 50.000 ringgit yang akan disalurkan kepada lembaga yang berwenang.(*)

Korban Tewas Gempa Sumbar 605 Orang



EVAKUASI KORBAN, Sejumlah tim SAR mengevakuasi korban longsor pada hari ke lima di kawasan Desa Pulau Air, Kec.Patamuan, Kab.PadangPariaman, Sumbar, Minggu (4/10).

PADANG--Jumlah korban tewas yang telah ditemukan akibat gempa 7,6 di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Minggu malam terus bertambah dan telah mencapai 605 orang.

Korban tewas terbanyak yang telah terdata ditemukan di Kota Padang yang mencapai 231 orang dan di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 276 orang, demikian data Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar di Padang, Minggu malam. ant/kpo

Berikut rincian korban dan kerusakan yang telah terdata:

1. Korban tewas : 605 orang

2. Korban luka berat : 412 orang

3. Korban luka ringan : 2.096 orang

4. Warga hilang : 343 orang

4. Rumah rusak berat : 83.883 unit

5. Rumah rusak sedang : 32.773 unit

6. Rumah rusak ringan : 66.419 unit

Korban tewas yang telah terdata dengan rincian:

1. Kota Padang : 231 korban tewas

2. Kabupaten Padang Pariaman : 276 korban tewas

3. Kota Pariaman : 49 korban tewas

4. Kabupaten Pesisir Selatan : 10 korban tewas

5. Kota Solok : 4 korban tewas

6. Kabupaten Agam : 32 korban tewas

7. Kabupaten Pasaman Barat : 3 korban tewas.

Pasien Gempa di RSUD Pariaman Mayoritas Lansia

Pariaman (ANTARA News) - Pasien korban gempa Sumatra Barat (Sumbar) yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman mayoritas orang lanjut usia (lansia).

"Sebanyak 80 persen pasien di RSUD Pariaman karena gempa adalah lansia," kata Petugas Bangsal Darurat 1 Khusus Korban Gempa RSUD Pariaman, Yusmarni kepada ANTARA di Pariaman, Sumatera Barat, Minggu.

Yusmarni menjelaskan, sejak terjadinya gempa berkekuatan 7,6 skala Richter Rabu (30/9) lalu banyak pasien yang dirawat dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Pasien yang dirawat sebagian besar merupakan lansia yang terkena reruntuhan puing-puing rumah saat gempa bumi dahsyat melanda Sumatra Barat.

"Kebanyakan dari pasien lansia mengeluhkan patah tulang dan luka-luka akibat tertimpa puing-puing rumah saat gempa melanda," katanya.

Ia juga menambahkan, pada saat ini pasien yang masih dirawat di RSUD Pariaman sekitar 43 orang.

"Mereka dirawat di bangsal I khusus korban gempa di RSUD Pariaman, sebagian dari pasien gempa dirawat di pelataran bangsal karena ruangan yang ada tidak cukup untuk menampung pasien yang terlalu banyak," katanya.

Pada saat ini hampir seluruh pasien gempa yang dirawat di RSUD Pariaman kondisinya mulai membaik dan tidak ada yang kritis.

Sementara itu, seorang pasien yang dirawat di RSUD, Sarindun (65) warga Desa Lansano, Padang Pariaman mengatakan dirinya dirawat beberapa jam sejak gempa melanda.

Dirinya tertimpa puing rumah saat gempa melanda hingga akhirnya mengalami patah tulang dan harus dirawat intensif.

Ia mengaku dirinya tidak bisa segera keluar dari rumah saat gempa mengguncang kawasan itu mengingat usianya yang sudah renta.

Sementara itu, keluarga Sarindun mengharapkan pelayanan di RSUD lebih ditingkatkan lagi karena banyaknya pasien membuat pelayanan medis sedikit lambat.(*)

Meski Hujan Deras Pencarian Korban Tertimbun Terus Berlanjut

Padang (ANTARA News) - Meski hujan deras mengguyur Kota Padang mulai pukul 16.00 Wib hingga 20.00 Wib, upaya Tim SAR untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan tetap dilakukan.

Dari pemantauan ANTARA, Minggu, terlihat tim evakuasi dari BASARNAS, TNI, Polri, rescue teams negara asing, serta para relawan terus mencari korban yang tertimbun dalam reruntuhan hotel Ambacang di Padang.

Koordinator Sarkolat penanggulan bencana (Sarkolat PB), Ir.Ade Edwar, di Padang, Minggu, mengatakan upaya untuk pencarian korban yang tertimbun dari reruntuhan bangunan gedung terus dilakukan walaupun hujan deras melanda Kota Padang.

"Usaha ini tetap dilakukan oleh Tim SAR, TNI-AD, Polri serta para relawan maupun dari tim rescue negara asing untuk mencari para korban yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan gedung yang ada di Kota Padang", ucapnya.

Tempat terpisah, Ka.Humas Badan SAR Nasional (BASARNAS), Gagah Perkasa, di Padang, mengatakan kami terus melakukan upaya untuk pencarian korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung.

Menurutnya, masih banyak korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung di beberapa tempat yang belum ditemukan tim SAR, TNI-AD, Polri, para relawan maupun dari tim rescue negara asing.

"Untuk hari ini tim kami berhasil kembali menemukan korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung di Hotel Ambacang Kota Padang Sumatera Barat", katanya.

Dari data yang diperoleh Sarkolat PB Sumbar Jumlah korban tewas yang telah ditemukan akibat gempa 7,6 di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Minggu malam terus bertambah dan telah mencapai 605 orang.

Dari data sementara kerugian materi akibat gempa di Sumbar tersebut mencapai Rp648.611.100.(*)

Sabtu, 03 Oktober 2009

400 Orang Terkubur Hidup-hidup pada Pesta Pernikahan

Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu

PADANG, KOMPAS.com — Sungguh tragis nasib warga Dusun Pulau Aia, Kecamatan Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Ketika mereka sedang berpesta pada Rabu (30/9), dusun mereka diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter. Akibatnya, sekitar seratus rumah mereka lenyap ditelan bumi.

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Rustam Pakaya, Sabtu (3/10), kepada Kompas.com di RSUP M Djamil Padang mengatakan, setidaknya 400 orang yang diperkirakan hadir dalam pesta pernikahan tersebut tewas ditelan bumi akibat gempa yang bergetar beberapa puluh detik itu. "Dusun Pulau Aia sudah rata dengan tanah," ujar Rustam.

Tim evakuasi yang menyisir Pulau Aia hanya berhasil mengangkat 26 mayat. "Sisanya kami minta diikhlaskan saja. Jika digali, ini berpotensi menimbulkan penyakit," tambah Rustam.

Rustam memperkirakan, ke-400 orang tersebut tertimbun hingga puluhan meter ke bawah. Mengutip salah satu petugas, Rustam mengatakan, Pulau Aia tersebut memiliki masjid dengan total ketinggian 30 meter. Kini, masjid tersebut tidak terlihat sama sekali. Pernyataan Rustam ini sekaligus mengoreksi pemberitaan bahwa jumlah korban tewas di Pulau Aia mencapai 44 orang. Pulau Aia merupakan satu dari tiga desa yang ambles ke dalam tanah akibat gempa. Dua desa lainnya adalah Cumanak dan Lubuk Laweh. Jumlah korban tewas di Cumanak dan Lubuk Laweh adalah 69 jiwa dan 132 jiwa.
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Pelni Gratiskan Tiket Dua Kapal Tujuan Padang




Pelni Gratiskan Tiket Dua Kapal Tujuan Padang
(Foto ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memberikan tiket gratis untuk tujuan Padang, untuk dua kapal, Sabtu (3/10). Pemberian tiket gratis tujuan Pelabuhan Teluk Bayur, dibuka 24 jam di kantor penjualan tiket di kantor Penjualan Tiket Jalan Angkasa No. 18, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Syarat untuk mendapat tiket gratis, calon penumpang diwajibkan memberikan fotocopy KTP untuk daftar penumpang. Sedangkan untuk calon penumpang yang menjadi relawan harus dibekali surat tugas.

Menurut Edi Heryadi Manager Corporate Relation, mengatakan dalam tanggap darurat PT Pelni, memberangkatkan dua kapal tujuan Teluk Bayur. "Pelni menggratiskan 2 kapal serta memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, selimut, genset, tenda dan 10 relawan," ujar Edi. Dari 10 relawan tiga diantaranya adalah tim medis. "Relawan yang bertugas selama tiga hari," ujar Edi.

Dua kapal Pelni yang akan berangkat menuju pelabuhan Teluk Bayur, berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, berangkat dengan dua gelombang.

Untuk itu, Edi pun berharap agar warga yang ingin membantu tanggap darurat. Kapal yang berangkat Senin (5/10) sekitar pukul 16.00 WIB KM Sinabung dengan kapasitas 2300 penumpang. "Saat ini sudah ada 700 penumpang," jelas Edi. Selain orang, KM Sinabung juga membawa 22 kontainer. KM Sinabung akan tiba di Pelabuhan Teluk Bayur, akan tiba Selasa (5/10).

Kapal KM Sinabung, akan menempuh perjalanan selama 29 jam menuju pelabuhan Teluk Bayur. Penumpang yang akan kembali ke Jakarta, pun nantinya akan mendapat tiket gratis. Namun harus mendaftar di Pelni Padang atau pelabuhan Teluk Bayur. Bahkan Rabu (7/10) PT Pelni, juga memberangkatkan KM Ganda Dewata dengan kapasitas penumpang 1000 orang. KM Ganda Dewata juga dapat membawa 20 kendaraan, 60 truk engkel dan 90 mini bus.

Ditambahkan Edi, dua kapal yang akan berangkat menuju Padang tersebut tidaklah dipungut biaya. Keputusan tersebut, setelah adanya rapat koordinasi Sabtu (3/10) pagi. Namun pantauan penjualan tiket Angkasa Kemayoran, calon penumpang yang akan mengambil tiket Pelni tujuan Padang, didatangi calo.

Salah satunya Sofri Yofani (30), wanita asal Padang Pariaman tersebut dimintai uang sebesar Rp 10 ribu. "Saya diminta uang administrasi sepuluh ribu," ujarnya. Karena panik, akhirnya Sofri pun memberikan uang administrasi pengambilan tiket. Bahkan ada juga, calon yang tidak jadi naik kapal Pelni, dijual kepada calo yang berada di depan kantor penjualan tiket PT Pelni. (*

Australia Kerahkan "HMAS Kanimbla" ke Sumbar

02:23 WIB
Brisbane (ANTARA News) - Kapal perang Australia, HMAS Kanimbla, yang dilengkapi fasilitas medis modern dan helikopter jenis Sea King, Sabtu, meninggalkan pangkalannya di Sydney menuju perairan Sumatra Barat (Sumbar) untuk mendukung operasi kemanusiaan Australia bagi para korban gempa.

HMAS Kanimbla yang pernah dilibatkan dalam misi kemanusiaan yang sama untuk membantu para korban bencana tsunami Aceh dan gempa Nias (2004-2005) itu berangkat sehari setelah Angkatan Bersenjata Australia (ADF) memberangkatkan masing-masing pesawat angkut Hercules C-130 dan C-17 "Globemaster" ke Sumbar.

Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataan persnya, Sabtu, menyebutkan, kapal perang jenis pendarat amfibi (ALP) yang mengangkut tambahan personel, peralatan teknis dan infrastruktur, serta paket bantuan kemanusiaan ini diperkirakan tiba di wilayah bencana setelah sepuluh hari berlayar.

HMAS Kanimbla akan mendukung operasi pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang memporakporandakan kota Padang, Pariaman, dan beberapa wilayah lain di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu.

Kapal yang dinakhodai Tim Byles ini dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan bedah dan pemulihan pasca-bedah dengan 40 tempat tidur pasien.

Kapten HMAS Kanimbla, Tim Byles, mengatakan, pihaknya siap menjalankan operasi kemanusiaannya di Sumbar dengan menyediakan pelayanan medis dan bedah kepada para korban gempa.

Sehari sebelumnya, Panglima ADF, Marsekal Angus Houston AC, sudah memberikan sinyal keterlibatan HMAS Kanimbla dalam "Operasi Bantuan Padang" yang melibatkan sepuluh anggota tim pendahulu teknis angkatan darat, tim penilai kesehatan angkatan udara, dan 36 anggota tim penyelamat sipil Australia itu.

"ADF sudah membentuk Satgas gabungan unsur militer dan sipil untuk memberikan dukungan terbaik bagi upaya pemerintah Australia membantu Indonesia," katanya.

Pesawat Hercules C-130 AU Australia (RAAF) yang membawa personil Satgas serta berbagai peralatan pendukung yang diperlukan selama misi kemanusiaan di Padang sudah bertolak dari Darwin, negara bagian Northern Territory (NT) Jumat (2/10).

Sebuah pesawat super jumbo C-17 yang mengangkut tim medis ADF dan 36 anggota tim penyelamat dari Brisbane juga telah bertolak menuju wilayah bencana Jumat sore dari pangkalan udara RAAF Amberley.

Di bawah arahan Indonesia
Dalam operasi kemanusiaan di Padang ini, para personel gabungan ADF dan sipil Australia itu memberikan bantuan darurat kepada para korban bencana sesuai dengan arahan pemerintah RI, kata Angus Houston.

Selain mengerahkan pesawat dan kapal perangnya dalam misi kemanusiaan di Sumbar ini, Pemerintah Australia melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta telah memberikan bantuan darurat berupa obat-obatan, selimut dan tenda, bagi para korban.

Kedubes Australia di Jakarta juga telah memberikan bantuan sebesar 250 ribu dolar Australia kepada LSM Muhammadiyah untuk mendukung tim kesehatan dan operasi kemanusiaan mereka.

Aksi tanggap darurat Australia bagi para korban gempa Sumbar ini tidak hanya ditunjukkan pemerintah federal tetapi juga pemerintah negara bagian. Di antara negara bagian yang bersimpati dan mendukung misi kemanusiaan Australia itu adalah Queensland.

Presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA), Cecep Setiawan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh.

Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan sedikitnya 1.100 orang dan melukai sedikitnya 2.177 orang lainnya tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan. Pemerintah Australia sendiri masih mencari tahu keberadaan 40 orang warganya yang diyakini berada di daerah bencana saat gempa terjadi.

Untuk meringankan penderitaan para korban, berbagai elemen masyarakat Indonesia di Australia terus melakukan penggalangan dana bantuan kemanusiaan dalam tiga hari terakhir.

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu. Aksi dompet peduli bencana Sumatra juga digelar kalangan mahasiswa Indonesia. (*)

Jumat, 02 Oktober 2009


Suci 42 Jam Terperangkap Puing Bangunan
Jumat, 2 Oktober 2009 20:53 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 119 kali
Suci 42 Jam Terperangkap Puing Bangunan
Padang (ANTARA News) - Suci (19) yang diduga adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Bahasa asing (STBA) Prayoga Padang, Sumbar, dievakuasi dalam kondisi hidup setelah tertimbun puing-puing bangunan kampusnya selama lebih 42 jam.

Suci bersama lebih 14 orang lainnya tertimbun puing bangunan gedung berlantai tiga yang roboh akibat gempa 7,6 skala Richter (SR) Rabu sore (30/2).

Upaya evakuasi terhadap para korban telah dilakukan sejak Rabu malam, namun sulit mengeluarkan tubuh para korban karena terhimpit puing-puing bangunan.

Setelah berusaha dua hari mengeluarkan para korban, tim SAR pada Jumat sekitar pukul 12.00 WIB bisa mengeluarkan Suci dari jepitan beton-beton.

Suci dapat dikeluarkan dalam kondisi lemas dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.

Seorang lagi korban diperkirakan bernama Sari (19) juga dapat dikeluarkan dalam kondisi hidup dan langsung dibawa ke RS terdekat.

Menurut informasi di lokasi di Jalan Veteran Padang, Suci dikeluarkan setelah dua malam bertumpukan dengan beberapa mayat lainnya, namun jasad-jasad itu belum dapat dievakuasi karena terhimpit beton.

Berdasarkan laporan orang tua mahasiswa STBA, ada 14 orang lain yang belum dapat dievakuasi dari balik puing-puing bangunan.

Sehari sebelumnya, dua korban dapat dievakuasi dalam kondisi hidup dan dua lainnya dalam kondisi meninggal dunia yang diperkirakan bernama Tamyono dan seorang guru Aikido.

Pemakaman Noordin M Top
Peti jenasah Noordin M Top diturunkan ke liang kubur di pekuburan Islam Kampung Melayu Pontian Besar Johor Baru, Jumat (2/10) sore. (FOTO ANTARA/ Adi Lazuardi)Disiarkan: Jumat, 2 Oktober 2009 20:20 WIB

Padang Butuh Tambahan Alat Berat


18:37 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kota Padang, Sumbar, membutuhkan tambahan alat berat untuk mengevakuasi korban gempa yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan, kata Komandan Distrik Militer 0312 Padang Letnan Kolonel Haris Sarjana, Jumat.

Di Padang Haris mengatakan, jumlah alat berat yang sekarang dioperasikan untuk evakuasi korban gempa di Padang hanya sekitar 20 unit dan pihaknya membutuhkan tambahan setidaknya 50 unit lagi untuk mendukung upaya evakuasi.

Pihaknya, kata dia, mendapat informasi akan mendapat tambahan 15 unit alat berat namun belum tahu pihak mana yang akan mengirimkan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya sudah menginventarisir titik reruntuhan bangunan yang diperkirakan masih ada korban di bawahnya termasuk antara lain di Hotel Ambacang, KFC di Jalan Bundo Kanduang, Primagama di Jalan Proklamasi, Adira Finance di Jalan Sawahan, Akademi Bahasa Asing di Jalan Veteran, dan Lembaga Inggris Amerika (LIA) di Jalan Khatib Sulaiman.

"Evakuasi korban hingga kini masih dilakukan di tempat-tempat tersebut," katanya.

Di Hotel Ambacang, tim evakuasi sore ini menemukan satu orang yang terjebit diantara reruntuhan.

Warga menonton proses evakuasi, sebagian mereka yang kerabat atau anggota keluarganya diduga terjebak di reruntuhan bangunan, mereka menanti hasil kerja tim evakuasi dengan mata sembab.

Rabu (30/9) lalu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang wilayah Sumatra Barat.

Menurut data BNPB, hingga Jumat (2/10) siang jumlah korban meninggal dunia akibat gempa tersebut sebanyak 448 orang dan jumlah korban luka berat 241 orang dan luka ringan sebanyak 2.095 orang. Sementara jumlah bangunan yang rusak mencapai 2.650 unit

Wilayah yang paling parah terkena dampak gempa yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok dan Kota Solok.

Gempa bumi tersebut juga dirasakan dengan intensitas lebih rendah di lima provinsi lainnya yaitu Provinsi Sumatera Utara (Tapanuli Selatan, Sibolga dan Gunung Sitoli), Provinsi Riau (Pekan Baru dan Duri), Provinsi Bengkulu (Bengkulu dan Kabupaten Muko-Muko), Provinsi Lampung ( Liwa) dan Provinsi DKI Jakarta.
(*)

Kamis, 01 Oktober 2009

PNPB: 390 Tewas, 2.000 Lebih Luka Berat dan Ringan




06:24 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Pusat Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) melansir jumlah korban tewas akibat gempa 7,6 SR di Sumatera Barat sebanyak 390 orang. Sementara lebih dari 2.000 orang mengalami luka berat dan ringan.

"Jumlah tersebut kami peroleh tadi malam, karena jaringan di sana masih sulit ditembus," ujar petugas piket PNPB, Giri kepada detikcom, Jumat (2/9/2009).

Adapun perincian korban luka berat dan ringan tersebut yakni, di kota Padang terdapat 50 orang mengalami luka berat, sementara 1.590 mengalami luka ringan. Di Kabupaten Pesisir Selatan, 8 orang luka berat, di kota Bukittinggi 4 orang luka berat, Kabupaten Padang Pariaman 25 luka berat dan 500 luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Solok 4 orang mengalami luka berat.

"Kita belum mendapatkan informasi detil mereka dirawat di mana," imbuh Giri.

(anw/anw)

Sembunyi di Bawah Meja, Dwi Terjebak Reruntuhan Hotel Ambacang




Rachmadin Ismail - detikNews

Padang - Ada cerita mengharukan dituturkan korban selamat dalam musibah Gempa 7,6 SR di Sumatera Barat oleh Dwi Budiarto, seorang pejabat Departemen Kelautan Dan Perikanan. Mulai berlindung di bawah meja saat gempa, hingga perjuangannya menyelamatkan diri sendiri selama dua jam dari reruntuhan Hotel Ambacang.

"Saya ketika gempa itu dalam kamar dan untungnya berlindung di bawah meja yang ada TV-nya," cerita Dwi saat ditemui detikcom di RS Jamil, Padang, Kamis (1/10/2009) malam.

Dwi menceritakan, keberadaan dirinya di hotel tersebut lantaran sedang mengisi sebuah seminar. Seharusnya, pukul 16.00 WIB sore seharusnya dia memebrikan pelatihan hingga pukul 18.00 WIB di ruang seminar di lantai 2 hotel lawas tersebut.

"Tapi tiba-tiba panitia membatalkannya karena molor, jadi saya dijadwalkan lagi sehabis maghrib baru memberikan materi. Akhirnya saya kembali ke kamar nomor 338 yang terletak di lantai 3," cerita Dwi.

Nah, saat berada di kamar itulah tiba-tiba terjadi gempa yang dahsyat. Dwi menyaksikan sendiri ruangan yang dia tempati amblas, namun untungnya reruntuhan beton membentuk garis miring, tidak langsung amblas.

"Bangunan ambruk posisinya miring untungnya. Saya berusaha keluar, dorong-dorong setiap beton sendiri dari pukul 17.00 WIB baru bisa keluar pukul 19.00 WIB," ujar pria paruh baya ini.

"Setelah pukul 19.00 WIB saya menemukan cahaya kecil yang bisa membuat saya keluar. Saya bisa keluar dan meminta pertolongan," imbuhnya.

Namun Dwi prihatin, rekan kerjanya sesama pejabat DKP dari Jakarta yang menginap di kamar sebelahnya, Azrina, belum diketahui nasibnya hingga sekarang.

"Saya khawatir tidak bisa diselamatkan karena posisi jatuhnya tembok di kamarnya Bu Azrina itu vertikal, dan saya nggak yakin beliau bisa mendorong batang beton seberat kemarin," sesal Dwi sembari berharap Azrina masih bisa diselamatkan.

Dwi menambahkan, ada 30 peserta dalam seminar yang diisi oleh Dwi. Yang berhasil dievakuasi berjumlah 12 orang. Dari 12 tersebut yang hidup 2 cuma orang. "Dan tambah saya," pungkasnya.

(anw/anw)

Rabu, 30 September 2009

Tiga Menteri ke Padang

07:58 WIB |
Jakarta (ANTARA News) - Mendagri Mardiyanto, Menhub Jusman Syafi`i Jamal dan Menperind Fahmi Idris Kamis pagi berangkat menuju Padang, Sumbar, untuk meninjau langsung kondisi para korban gempa 7,6 Skala Richter.

Ketiganya berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat khusus, Kamis pagi.

Bantuan sosial seperti makanan dan obat-obatan juga diberangkatkan menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Dua pesawat Hercules, Fokker 50, dan helikopter mengangkut 40 ton bantuan logistik ke Padang. Dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, pesawat bertolak pukul 07.00 WIB

Kepala Pusat Data dan Infomasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Handoko mengatakan pihaknya menyiapkan 35 ton bantuan berupa selimut, tenda, mesin genset, dan beberapa perlengkapan pendukung lainnya.

Selain dari BNPB, Departemen Kesehatan juga akan mengirim dua ton obat-obatan. Sementara, Departemen Sosial mengirim tiga ton makanan keluarga dan bayi.

"Yang ada di kita cukup banyak. Yang besok mau dibawa, yaitu obat-obatan dari Depkes ada dua ton, kemudian dari Depsos ada tiga ton ada family dan makanan bayi ," paparnya.

Gempa bumi berskala 7,6 Skala Richter yang mengguncang beberapa wilayah Sumatera Barat, Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB , mengakibatkan Kota Padang porak poranda, diikuti sejumlah kebakaran.

Rabu malam, hujan lebat mengguyur Kota Padang yang berada dalam kondisi gelap gulita tanpa aliran listrik.

Ratusan bangunan runtuh, belasan gedung bertingkat hancur, dan sebagian rumah yang runtuh diikuti kebakaran akibat guncangan gempa. Hingga pukul 00.00 Kamis tercatat sedikit-dikitnya 75 orang tewas dan puluhan orang luka berat. Kepanikan terjadi di mana-mana.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi berpusat di 0,84 Lintang Selatan, 99,65 Bujur Timur, dan berada di kedalaman 71 kilometer dari permukaan laut.

Pusat gempa berada lebih kurang 57 kilometer barat daya Padang Pariaman, Sumatera Barat.(*

Tujuh Siswa Bimbel Diselamatkan dari Reruntuhan Gedung

06:25 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak tujuh siswa peserta bimbingan belajar Gama berhasil diselamatkan dari gedung yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9).

Berdasarkan laporan wartawan ANTARA di Pandang, Kamis dini hari, sebanyak 19 anak terjebak dalam reruntuhan gedung tempat mereka mendapatkan bimbingan belajar di Jalan Proklamasi.

Sebelas di antaranya telah dapat dievakuasi, sedangkan delapan lainnya masih dalam proses pencarian. Dari sebelas anak yang telah dievakuasi tujuh di antaranya selamat, sedangkan empat lainnya meninggal dunia.

Hingga berita diturunkan proses pencarian delapan anak lainnya masih dilanjutkan oleh TNI, Polri, Satpol PP, dan masyarakat dengan menggunakan peralatan seadanya, seperti linggis dan gergaji.

Untuk membantu jalannya pencarian, tim evakuasi tersebut menggunakan genset dan lampu mobil untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan gedung bimbingan belajar tersebut.

Korban yang selamat namun mengalami luka berat dilarikan ke Rumah Sakit M Jamit dan Rumah Sakit Tentara di Ganting.

Sebelumnya Menko Kesra Aburizal Bakrie mengatakan akan memimpin tujuh Menteri lainnya pada pukul 6.00 WIB, Kamis, untuk memberikan bantuan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah secara langsung guna membantu warga Sumbar yang menjadi korban gempa.

Aburizal juga mengatakan akan membawa bantuan berupa tenda, obat-obatan dari Jakarta. Sedangkan bantuan makanan akan dibeli di Padang. (*)

menyaksikan reruntuhan




Gempa Sumbar
Dua orang warga menyaksikan reruntuhan gedung akibat gempa di Padang, Sumbar, Rabu (30/9). Gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang provinsi itu sedikitnya telah menelan 75 korban jiwa. (ANTARA/Maril Gafur)Disiarkan: Rabu, 30 September 2009 23:16 WIB

Mengambil Yang Tersisa




Mengambil Yang Tersisa
Seorang ibu mengambil sisa-sisa barang dari rumahnya yang hancur akibat gempa di Padang, Sumbar, Rabu (30/9). Gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Sumatera Barat sedikitnya telah menelan 75 korban. (ANTARA/Maril Gafur)Disiarkan: Rabu, 30 September 2009 23:20 WIB

Gempa di Sumbar



Rapat Gempa
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi (kanan-kiri) Panglima TNI Djoko Santoso, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menkes Siti Fadilah Supari, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Dirut PLN Fahmi Muchtar menunjuk peta wilayah bencana gempa di Sumbar ketika menggelar rapat kabinet terbatas membahas masalah gempa Sumbar, di kediaman wapres, Jakarta, Rabu (30/9). Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter itu menyebabkan kerusakan di beberapa tempat dan belum diketahui jumlah korban akibat bencana tersebut. (FOTO ANTARA/Saptono)Disiarkan: Rabu, 30 September 2009 21:36 WIB

Minggu, 20 September 2009

Minggu, 13 September 2009


DATA WARGA MINANG HARAPAN BARU


BEKASI BARAT



POSISI 2009


NO.
NAMA
ALAMAT
NOMOR TELEPON




1
A f r i z a l
Jl. Apel Raya No. 16 A
8861977
2
A m r u l
Jl. Sawo III / 3
8846782
3
A.M. Devizal Arma
Jl. Pepaya VII/ 8

4
Afdinal Syamsoe
Jl. Pinang, 14

5
Afrizal Achmad
Jl. Labu, 25

6
Agus Salim, Ir. H
Jl. Nangka III / 3
8863966
7
Agustamar SH
Jl. Belimbing V/1
0
8
Ahlil Rivai
Jl. Mentimun I / 4

9
Ahmad Ramlizal
Jl. Mentimun No. 3
0
10
Alamsyur
Jl. Korma  No. 22
8847220
11
Alfis Chaniago, H
Jl. Pisang Emas II / 21
8863138
12
Ali Akbar Liun, H
Jl. Lengkeng III/ 24
8862769
13
Ali Amran, H
Jl. Kunyit II /12
8863570
14
Ali Suhatman
Jl. Labu No. 3
8862841
15
Amril Munaf
Jl.Lengkeng II/ 11A

16
Amrul Sunit
Jl. Sawo III / 3

17
Anasril
Jl. Anggur I / 12

18
Andri/ Anita
Jl. Anggur I / 16
8861966
19
Anwar Syamsuddin/ Ibu Nurma
Jl. Anggur II / 11
8863667
20
Armedi, Drs
Jl. Kelapa Sawit IV / 16
8862422
21
Armen Rahimi
Jl. Mentimun II/ 24

22
Armen Said
Jl. Pisang Ambon V/ 1

23
Asmuri Gazali
Jl. Jeruk Garut III / 1

24
Asril Maryusin
Jl. Sawo II / 8

25
Astoni B
Jl. Srikaya III / 3
8863206
26
Aswar Arifin
Jl. Manggis, 1

27
Aswendi D
Jl. Aster III no. 2
70791523
28
Atria Dt. Mangkuto
Jl. Jeruk Nipis, 24

29
Azmi Amiliyus
Jl. Nanas No. 3
0
30
Azwar
Jl. Belimbing VI / 3

31
Azwar Chaniago
Jl. Pisang Kepok I / 16

32
Azwar Katik Sutan
Jl. Semangka III / 10

33
Azwarman
Jl. Kemiri Raya, 24

34
B a d r i
Jl. Kelapa Puan II / 2
0
35
B. Nazaruddin
Jl. Pisang Batu VI / 7

36
Bachtiar, H
Jl. Pisang Batu I / 8
8863072
37
Besyandri Z
Jl. Kunyit II / 18
0
38
Bgd Masri Jabel, H
Jl. …………..
0
39
Darman D, H
Jl. Kenari III / 5
8890360
40
Darman, H
Jl. Kenari III/ 5
8890360
41
Darmansyah
Jl. Cempedak, 7

42
Darsono/ Linda
Jl. Kelapa Sawit III / …
0
43
Dasril Muhammad, H
Jl. Lengkeng Raya, 7

44
Desman
Jl. Pepaya VI / 5

45
Djunaidi H Rachman
Jl. Belimbing VIII / 7

46
Djunius Koto
Jl. Jeruk Bali I / 6
0
47
Eddy Has, H
Jl. Jeruk Bali I / 7
8845919
48
Eddy Satria HP
Jl. Pisang Kepok I / 22

49
Edil Berto
Jl. Kelapa Sawit IV / 25
8862415
50
Edison Habara
Jl. Pisang Kepok IV / 12

51
Edison Halim
Jl. Pala Raya No. ……….
85218800957
52
Edy Luthan
Jl. Srikaya No. 10
8853276
53
Emrizal
Jl. Sawo IV / 3

54
Erizal Alwi
Jl. Nangka I / 15

55
Erwin Yazid
Jl. Pisang Emas III / 10

56
Fifaldi
Jl. Pinang, 17

57
Firdaus Nasir, Drs
Jl. Nusa Indah IV / 21
4801736
58
G u s t i n
Jl. Kenari III / 7
8862521
59
Garmuzi, H
Jl. Delima III / 1
8862026
60
Hanafiah, H
Jl. Jl. Jambu Air I / 18
8847183
61
Hasanuddin
Jl. Apel I / 14

62
Haswan Yunas, Drs
Jl. Nangka III / 18

63
Hazairin
Jl. Pisang Kepok IV / 16

64
Hendri Zen
Jl. Salak VI / 3

65
Herijohn
Jl. Semangka III / 21

66
Herman Isma
Jl. Mentimun II/ 6

67
Irawadi
Jl. Kedondong 8

68
Irianto
Jl. Labu 12

69
Irman Jamal
Jl. Pepaya II / 11
8845870
70
Ismaelina
Jl. Apel II / 9
88953731
71
Ismail Dt. Hitam, H
Jl. Delima No. 20
8864045
72
Ismail Kasim
Jl. Pisang Kepok II/2

73
Ismanto
Jl. Pepaya V / 5

74
Ismet Zein
Jl. Pisang Kepok I / 20

75
Iwan / Susi
Jl. Kelapa Sawit II / …
0
76
J a f r i
Jl. Pisang Ambon VI / 11A

77
J e f r y
Jl. Pisang Ambon VI / 10
0
78
Jamaris
Jl. Salak IX / 8
88959856
79
Johardi
Jl. Anggur I / 2
8861972
80
Joni Marwan
Jl. Pala II / 20

81
Junaedi
Jl. Pisang Ambon I / 10
0
82
M a s r i
Jl. Mentimun I / 16

83
M Akib
Jl. Lengkeng II / 7

84
M. Junaidi Syarif
Jl. Kelapa Sawit Raya 27

85
M. Natsir
Jl. Kedondong 22

86
M. Syafri
Jl. Salak I / 17

87
Marzuki Djamal
Jl. Pisang Mas II / 20

88
Masri Djohan
Jl. Pala Raya 16

89
Masril SY
Jl. Mentimun I / 24

90
Masril, H
Jl. Mentimun I / 24
8862630
91
Meirizal Buzaar
Jl. Gandaria 4

92
Mufadir
Jl. Pisang Batu VI / 9

93
Musni Mustafa
Jl. Jeruk Bali II / 10

94
N a n i
Jl. Pepaya III / 11A
8864225
95
N e l f i
Jl. Pisang Kepok I / 4

96
Nadiarman
Jl. Lengkeng Raya 11

97
Nasril Rasyid
Jl. Cempedak 3

98
Nasrul Nur
Jl. Pisang Kepok III / 8

99
Nazar Yusuf
Jl. Harapan Baru Barat 74

100
Nursamsi, H
Jl. Pisang Batu III / 22
88959230
101
Nursyam
Jl. Pisang Tanduk 18

102
Osdem Yos
Jl. Jeruk Bali Raya 4

103
Puri Cardo
Jl. Gandaria 5

104
Ramaldi
Jl. Lengkeng II / 22

105
Rizal / Upik
Jl. Kelapa Puan I / …
0
106
Rizal Fachrani
Jl. Kelapa Puan I / 8
0
107
Rumsi
Jl. Lengkeng Raya 5

108
S o f y a n
Jl. Pisang Ambon VI / 7
0
109
Siswarli Kaali
Jl. Harapan Baru Timur 102

110
Sofyan
Jl. Anggur I / 12
88850844
111
Sofyan Djalin
Jl. Korma 10

112
Suherman
Jl. Lengkeng III / 12

113
Suryana
Jl. Apel Raya 3

114
Sutrisno
Jl. Apel I / 10
8895325
115
Syafril
Jl. Pisang Batu I / 5

116
Syahrifin Jais
Jl. Pepaya I

117
Syahrizon
Jl. Durian 25

118
Syamsir
Jl. Pala I / 11A

119
Syardjunid Said
Jl. Pisang Ambon I / 10

120
Syarifuddin J
Jl. Lengkeng I / 9

121
Syarifuddin Muis
Jl. Nangka V / 22

122
Syofyan M
Jl. Pisang Ambon 7

123
Syukri
Jl. Pisang Kepok IV / 1

124
Tafsir
Jl. Semangka Raya 11

125
Tizal Fino Irsa
Jl. Gandaria 12

126
Ungsi Kasim Panai
Jl. Nangka I / 5

127
W i l m a n
Jl. Nangka V / 7

128
Warnalis
Jl. Nangka V / 10

129
Wildamasir
Jl. Nangka II / 8
8845758
130
Yakob Sunit
Jl. Salak IV / 2

131
Yazirman
Jl. Jeruk Bali I / 20
0
132
Yeppaizar
Jl. Pisang Emas I / 2
8129989012
133
Yoen April
Jl. Kelapa Sawit Raya, 25
8862447
134
Yulisman
Jl. Sawo IV / 1

135
Yusa Hardi
Jl. Lengkeng II / 9

136
Yusrianto
Jl. Anggur I / 16

137
Yusrizal
Jl. Jambu Raya 15

138
Z. Besyandrie
Jl. Kunyit II / 26

139
Zaenal A
Jl. Kelapa Puan I / 26
8862413
140
Zaenal Arifin
Jl. Nangka VII / 15

141
Zaenal Rusli
Jl. Pepaya V / 2
8845861
142
Zubri Naib
Jl. Pala I / 3

143
Zukarman
Jl. Pisang Kepok IV / 11A

144
Zulbakri / Emi
Jl. Belimbing No……
0
145
Zulbasri
Jl. Belimbing I / 16

146
Zulfikar AL
Jl. Kelapa Sawit III / 11

147
Zulkarnaen, H
Jl. Aster VIII / 2
8862114
148
Zulkifly
Jl. Sawo Raya, No. 3
0
149
 Zulwirman 
Jl. Kecapi II / 22

  150   
Alinasrauf
Jl. Pala V No. 9




























Suasana "I'tikaf Mobile" di Kereta Bawah Tanah Kairo

Suasana "I'tikaf Mobile" di Kereta Bawah Tanah KairoAda yang unik terjadi selama bulan Ramadhan ini di kereta bawah tanah (Metro) di kota Kairo Mesir. Kereta Metro telah menjadi semacam tempat i'tikaf mobile sejak awal bulan Ramadhan berlangsung.

Beberapa penumpang kereta sibuk membaca Al-Quran baik menggunakan mushaf atau membacanya lewat ponsel. Dan sebagian penumpang yang lain menyimak lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang terdengar dari ponsel mereka.

Salah seorang penumpang kereta Metro, Ahmed Attia yang berprofesi sebagai seorang insinyur, meskipun tidak mendapat tempat duduk di kereta bawah tanah dan harus berdiri dengan satu tangan bergelayut di tiang yang terdapat diatas Metro, dirinya tetap dapat membaca ayat-ayat Al-Quran lewat ponselnya. "Kadang-kadang cukup ganjil membaca Al-Quran seperti ini, namun pada bulan Ramadhan ini saya tertarik untuk melakukannya," ujarnya.

"Dalam bulan suci ini, setiap menit, merupakan waktu yang sangat berharga untuk memperbanyak amal sholeh, dan amal-amal sholeh akan di lipat gandakan berkali-kali, jadi saya harus memanfaatkan waktu selama naik Metro ini dengan membaca Quran dan berusaha mengkhatamkannya, karena saya tidak punya waktu yang cukup tersedia untuk mengkhususkan diri membaca Al-Quran," tambahnya.

Penumpang lain yang bernama Hassan Ali (guru) mengatakan :"Saya harus dapat mengkhatamkan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan ini, karena perjalanan menuju ke tempat pekerjaan saya menghabiskan waktu lebih dari satu setengah jam berkendara dengan angkutan umum kereta bawah tanah ini, saya khawatir waktu saya akan banyak terbuang percuma dan saya tidak mendapatkan pahala apa-apa."

Berbeda dengan dua orang penumpang tadi, Mustafa Mohamed seorang pegawai negeri, menyatakan bahwa dirinya tidak bisa konsentrasi kalau harus membaca Al-Quran di dalam kereta bawah tanah seperti Metro ini, di mana suara dan kebisingan lalu lintas terdengar jelas, jadi ia lebih memilih menunda membaca Al-Quran sampai saya nanti di dalam masjid atau dirumah."

Termasuk berkah Ramadhan di dalam kereta bawah tanah Mesir, hilangnya pertengkaran yang sering terjadi di antara para penumpang. Dan untuk menandai datangnya bulan Ramadhan - kereta bawah tanah di Kairo memutar lagu-lagu reliji selama bulan Ramadhan di layar televisi yang terdapat di stasiun kira-kira dan sepuluh menit sebelum masuk waktu untuk berbuka puasa, beberapa anak muda akan berinisiatif membagi-bagikan Ta'jil untuk berbuka bagi para penumpang kereta.(fq/iol) eramuslim.com