Sabtu, 24 Oktober 2009

MUI: Umat Islam Harus Proaktif Soal Halal-Haram



By Republika Newsroom
Kamis, 22 Oktober 2009 pukul 15:14:00
JAKARTA--Menanggapi maraknya rumah makan ataupun restoran yang menjual makanan nonhalal, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan, memang tidak ada hukum tertulis yang mewajibkan mereka mencantumkan dengan jelas spesifikasi produk yang mereka jual. Ma'ruf mengimbau, umat Islam sebaiknya kritis meneliti kehalalan suatu produk sebelum mengonsumsinya.

"Masyarakat kita kan heterogen, jadi orang Islamnya yang harus proaktif dalam menyeleksi makanan yang akan dikonsumsi. Sebelum membeli makanan, sebaiknya dilihat dahulu apakah penjualnya mencantumkan label halal," kata Ma'ruf, Kamis (22/10).

Perihal keberadaan penjual makanan non halal yang berbaur dengan makanan halal, Ma'ruf menekankan, yang terpenting jangan sampai tercampur antara produk yang halal dan haram. "Karenanya, harus diperhatikan mengenai mekanisme pengantaran pasokan, pembuangan limbah, hingga sanitasinya," tutur Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, sebenarnya tidak ada batasan minimum usaha rumah makan atau restoran yang wajib mencantumkan label halal yang disertifikasi LPPOM MUI. Ma'ruf menjelaskan, mulai dari rumah makan berskala kecil pun sebaiknya memiliki jaminan halal demi kenyamanan konsumennya. Namun, Ma'ruf memaklumi bila ada rumah makan yang selevel usaha rumahan lantas tidak menggunakan sertifikasi LPPOM. "Yang penting umat Islam hendaknya berhati-hati dan menghindari produk yang diragukan kehalalannya," tukas Ma'ruf. c15/taq

Banyak Restoran Nonhalal yang Tak Jelas


By Republika Newsroom
Kamis, 22 Oktober 2009 pukul 13:01:00
JAKARTA--Restoran maupun warung makan yang menyajikan makanan nonhalal seperti hidangan berbahan dasar daging babi maupun anjing kerap tak mencantumkan informasi tersebut di papan reklame atau muka tokonya. Dari hasil pantauan di lapangan, Kamis (22/10) ditemukan sejumlah warung makan di kawasan Pasarrebo, UKI, Pasargenjing, dan Pulogadung yang hanya mencantumkan kata 'lapo' atau 'panggang karo' di reklamenya. Kondisi yang lebih baik dapat ditemukan di seberang pool Primajasa di sekitar Cawang.

Di sana, deretan toko makanan nonhalal mencantumkan dengan jelas menu yang dijualnya. Misalnya, 'Siangkaan, sedia panggang B1-B2' atau 'Sedia babi panggang'. Maria, pengelola BPK Mbaru Karo di Pasarrebo, mengatakan, pihaknya tidak mencantumkan dengan jelas sajian utama di rumah makan tersebut karena merasa menuliskan kata 'panggang karo' pun sudah cukup. Untuk mengantisipasi pelanggan Muslim yang terlanjur datang karena menyangka rumah makan itu adalah restoran kebanyakan, Maria mengaku pihaknya mengharuskan pelayan menanyakan identitas agama kepada setiap pelanggan yang datang. "Itu sudah menjadi standar pelayanan di sini," kata Maria.

Ahmad, warga Condet, menuturkan, dirinya pernah salah masuk ke salah satu warung di kawasan UKI yang dari luar tidak menampakkan tanda menjual makanan non-halal. Menurut Ahmad, penampilan warung tersebut tampak seperti warung tegal (warteg) biasa saja dan berbaur dengan warung makan lainnya. Barulah ketika ia masuk dan hendak memesan makanan, pelayan menanyakan identitas kemuslimannya. "Seharusnya warung tersebut lebih jelas mencantumkan, pelayannya bisa saja lalai menanyakan identitas sebelum pembeli memesan makanan," ucap Ahmad. c15/taq

Kamis, 15 Oktober 2009

Misteri Ayat Al Quran Dengan Gempa Padang

Padang (Ansor Online): Ketua Komisi Fatwa MUI Sumbar H Gusrizal Gazahar Lc menegaskan, umat jangan memaksakan kejadian yang terjadi di muka bumi Allah, dengan penomoran ayat dalam al Quran.

“Makna ayat dalam al Quran, sudah tentu benar. Akan tetapi, menghubungkan penomoran al Quran dengan peristiwa yang telah terjadi, merupakan sikap mengada-ada. Jika dibiarkan berlarut, akan berkembang ke hal yang tak baik dan bisa jatuh pada perbuatan yang dilarang oleh Allah. Jangan dipaksakan seperti itu,” ungkap Gusrizal.


Gusrizal dimintai tanggapannya, seputar banyaknya beredar pesan singkat (SMS) melalui telepon seluler yang isinya, mengait-ngaitkan waktu kejadian gempa Rabu (30/9) di Sumbar dan Kamis (1/10) di Jambi, dengan apa-apa yang telah dijelaskan Allah dalam al Quran.

“Tak bisa dipaksakan pemahaman antara waktu kejadian gempa, dengan penomoran surat dalam al Quran. Sebab, di masing-masing daerah, penomoran surat ini tak sama,” tegas Guzrizal

Gempa dengan kekuatan 7,9 SR di Sumbar, kejadiannya disebutkan sekitar pukul 17.16. Gempa susulannya terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya sekitar pukul 08.52.

“Penentuan waktu kejadian ini, apakah telah sama untuk semua lembaga. Kemudian, apa yang menjadi titik acuannya,” tegas Gusrizal

Jika kita simak waktu gempa ini, dia akan menuntun kita pada QS. Al Israa’ (17) ayat 16. Dalam ayat ini dijelaskan, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Kemudian, gempa susulan 17.58 bisa dikaitkan dengan QS. Al Israa’ ayat 58 yang artinya “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

Selanjutnya, gempa susulan di Jambi pada 8.52 yang bisa dirujuk dengan QS. Al Anfaal: 52 yang maknanya; “(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Fakta ini, menurut Gusrizal, tak bisa dikaitkan semudah itu saja. Sebab, musibah-musibah yang dialami boleh jadi merupakan Ujian bagi keimanan dan kesabaran seseorang karena ini merupakan keniscayaan dalam hidup (QS Al-Ankabut: 2-3). Selain itu, boleh jadi juga bencana sebagai cara yang ditempuh Allah guna pengampunan dosa (QS Al Imran 140-141).

Bagi umat yang awam, sebut Gusrizal, tak dituntut untuk bisa memahami al Quran sendiri. Sebab, penjelasan al Quran itu dijelaskan oleh al Quran itu sendiri, melalui sunnah dan pemahaman melalui ulama. “Khusus bagi umat yang awam, silahkan bertanya ke ulama, jangan ditelan mentah-mentah apa yang beredar,” harapnya. (posmetro padang)

Minggu, 04 Oktober 2009

51 Lembaga Internasional Bantu Gempa di Sumbar



51 Lembaga Internasional Bantu Gempa di Sumbar
Dua anggota tim penyelamat dari International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) Persatuan Bangsa Bangsa memantau proses evakuasi korban selamat yang tertimbun di reruntuhan Akademi Bahasa Asing Prayoga, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/10). (ANTARA/Ismar Patrizki)



Padang (ANTARA News) - Sebanyak 51 unit lembaga dan organisasi internasional kini terdata sudah berada di Sumbar guna memberikan bantuan evakuasi dan logistik bagi korban gempa hebat berkekuatan 7,6 SR pada kedalaman 71 KM berlokasi 53 KM arah Barat Daya Pariaman Sumbar itu.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Kota Padang, Sabtu, sejumlah relawan asing itu berdatangan di Sumbar dan membantu proses evakuasi serta membawa sejumlah bantuan logistik untuk masyarakat korban gempa itu.

Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, menyebutkan lembaga internasional itu sudah datang dan melapor untuk langsung ke lokasi bencana mendata jumlah bantuan apa saja yang dibutuhkan masyarakat.

Lembaga asing tersebut kini berposko di Rumah Gubernur Sumbar dengan membuat tenda-tenda darurat di halamannya.

Sementara itu relawan asing yang jumlahnya hampir mencapai ratusan orang itu terlihat tersebar pada sejumlah lokasi bangunan yang runtuh guna mengevakuasi warga yang masih terhimpit bangunan runtuh itu.

Mereka terlihat menerobos reruntuhan bangunan itu dan mencari para korban dengan menggunakan anjing pelacak, yakni di tempat banyak korban tertimbun massal seperti Hotel Ambacang.

Data lembaga internasional itu antara lain berasal dari lembaga IOM, Hope Indonesia, JICA, AusAID Australia, UNFPA, HK Logistic, US Consul General Medan.

Selanjutnya, USAID, European Commision, Mahkota Medical Centre Hospital asal Malaysia, IHH Humanitarian AID Turkey, Church World Service (CWS) dan UNOCHO.

Relawan asing itu kebanyakan fokus mencari korban gempa pada dua lokasi terparah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

Pada kedua lokasi tersebut masih terdapat ratusan korban yang tertimpa reruntuhan dari bangunan berlantai dua dan tiga yang belum dievakuasi.(*)

Pers Malaysia Galang Bantuan Gempa Sumbar

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Media massa di Malaysia, terutama media cetak seperti Berita Harian, Utusan Malaysia, The Star dan The New Straits Times melakukan penggalangan dana kemanusian terkait dengan gempa bumi di Sumatera Barat.

Harian "The Star" membuka rekening di CIMB untuk menerima sumbangan masyarakat di empat negara yakni Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand sejak Jumat, 2 Oktober 2009. Rekening itu dinamakan "CIMB-The Star Padang Relief Fund"

CEO CIMB Nazir Razak langsung menyerahkan bantuan sebesar 100.000 ringgit (sekitar Rp280 juta) dalam pembukaan rekening itu. Nazir Razak adalah salah seorang putra dari PM Malaysia Nazib Tun Razak dan ibunya Rosmah Mansor (istri Najib) adalah keturunan Padang, Sumatera Barat.

Nazir mengatakan akan menyiapkan 1.150 boks di seluruh cabang CIMB di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Thailad. CIMB telah membeli Bank Niaga di Indonesia.

Media Prima, sebuah konglomerat media di Malaysia, yang memiliki koran Berita Harian, Harian Metro, New Straits Times, dan jaringan TV3, TV7, dan TV9 membuka rekening penggalangan dana "Tabung Bencana" bekerjasama dengan Maybank.

Harian "Utusan Malaysia" sebagai salah koran berbahasa Melayu terbesar di Malaysia juga membukan "Tabung Gempa Nusantara" bekerjasama dengan Maybank.

Berbagai masyarakat Malaysia membuka berbagai teromol untuk menyalurkan bantuan dana kemanusian korban gempa bumi di Sumatera Barat. NUJ (national union of journalists) Malaysia mengumpulkan dana 1.660 dari berbagai wartawan Asean yang sedang mengadakan konferensi "Confederation of Asean Journalist" di Kuala Lumpur.

Pemuda Barisan Nasional (BN) Johor Bahru juga membuka saluran bantuan kemanusian untuk korban gempa di Sumbar. Ketua Pemuda BN Johor Bahru Khaled Mohamed mengatakan akan menggalang sumbangan dana dari para anggota sebanyak 14 partai politik yang berkoalisi ke dalam Barisan Nasional.

Diperkirakan dana yang akan terkumpul antara 25.000 - 50.000 ringgit yang akan disalurkan kepada lembaga yang berwenang.(*)

Korban Tewas Gempa Sumbar 605 Orang



EVAKUASI KORBAN, Sejumlah tim SAR mengevakuasi korban longsor pada hari ke lima di kawasan Desa Pulau Air, Kec.Patamuan, Kab.PadangPariaman, Sumbar, Minggu (4/10).

PADANG--Jumlah korban tewas yang telah ditemukan akibat gempa 7,6 di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Minggu malam terus bertambah dan telah mencapai 605 orang.

Korban tewas terbanyak yang telah terdata ditemukan di Kota Padang yang mencapai 231 orang dan di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 276 orang, demikian data Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar di Padang, Minggu malam. ant/kpo

Berikut rincian korban dan kerusakan yang telah terdata:

1. Korban tewas : 605 orang

2. Korban luka berat : 412 orang

3. Korban luka ringan : 2.096 orang

4. Warga hilang : 343 orang

4. Rumah rusak berat : 83.883 unit

5. Rumah rusak sedang : 32.773 unit

6. Rumah rusak ringan : 66.419 unit

Korban tewas yang telah terdata dengan rincian:

1. Kota Padang : 231 korban tewas

2. Kabupaten Padang Pariaman : 276 korban tewas

3. Kota Pariaman : 49 korban tewas

4. Kabupaten Pesisir Selatan : 10 korban tewas

5. Kota Solok : 4 korban tewas

6. Kabupaten Agam : 32 korban tewas

7. Kabupaten Pasaman Barat : 3 korban tewas.

Pasien Gempa di RSUD Pariaman Mayoritas Lansia

Pariaman (ANTARA News) - Pasien korban gempa Sumatra Barat (Sumbar) yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman mayoritas orang lanjut usia (lansia).

"Sebanyak 80 persen pasien di RSUD Pariaman karena gempa adalah lansia," kata Petugas Bangsal Darurat 1 Khusus Korban Gempa RSUD Pariaman, Yusmarni kepada ANTARA di Pariaman, Sumatera Barat, Minggu.

Yusmarni menjelaskan, sejak terjadinya gempa berkekuatan 7,6 skala Richter Rabu (30/9) lalu banyak pasien yang dirawat dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Pasien yang dirawat sebagian besar merupakan lansia yang terkena reruntuhan puing-puing rumah saat gempa bumi dahsyat melanda Sumatra Barat.

"Kebanyakan dari pasien lansia mengeluhkan patah tulang dan luka-luka akibat tertimpa puing-puing rumah saat gempa melanda," katanya.

Ia juga menambahkan, pada saat ini pasien yang masih dirawat di RSUD Pariaman sekitar 43 orang.

"Mereka dirawat di bangsal I khusus korban gempa di RSUD Pariaman, sebagian dari pasien gempa dirawat di pelataran bangsal karena ruangan yang ada tidak cukup untuk menampung pasien yang terlalu banyak," katanya.

Pada saat ini hampir seluruh pasien gempa yang dirawat di RSUD Pariaman kondisinya mulai membaik dan tidak ada yang kritis.

Sementara itu, seorang pasien yang dirawat di RSUD, Sarindun (65) warga Desa Lansano, Padang Pariaman mengatakan dirinya dirawat beberapa jam sejak gempa melanda.

Dirinya tertimpa puing rumah saat gempa melanda hingga akhirnya mengalami patah tulang dan harus dirawat intensif.

Ia mengaku dirinya tidak bisa segera keluar dari rumah saat gempa mengguncang kawasan itu mengingat usianya yang sudah renta.

Sementara itu, keluarga Sarindun mengharapkan pelayanan di RSUD lebih ditingkatkan lagi karena banyaknya pasien membuat pelayanan medis sedikit lambat.(*)

Meski Hujan Deras Pencarian Korban Tertimbun Terus Berlanjut

Padang (ANTARA News) - Meski hujan deras mengguyur Kota Padang mulai pukul 16.00 Wib hingga 20.00 Wib, upaya Tim SAR untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan tetap dilakukan.

Dari pemantauan ANTARA, Minggu, terlihat tim evakuasi dari BASARNAS, TNI, Polri, rescue teams negara asing, serta para relawan terus mencari korban yang tertimbun dalam reruntuhan hotel Ambacang di Padang.

Koordinator Sarkolat penanggulan bencana (Sarkolat PB), Ir.Ade Edwar, di Padang, Minggu, mengatakan upaya untuk pencarian korban yang tertimbun dari reruntuhan bangunan gedung terus dilakukan walaupun hujan deras melanda Kota Padang.

"Usaha ini tetap dilakukan oleh Tim SAR, TNI-AD, Polri serta para relawan maupun dari tim rescue negara asing untuk mencari para korban yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan gedung yang ada di Kota Padang", ucapnya.

Tempat terpisah, Ka.Humas Badan SAR Nasional (BASARNAS), Gagah Perkasa, di Padang, mengatakan kami terus melakukan upaya untuk pencarian korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung.

Menurutnya, masih banyak korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung di beberapa tempat yang belum ditemukan tim SAR, TNI-AD, Polri, para relawan maupun dari tim rescue negara asing.

"Untuk hari ini tim kami berhasil kembali menemukan korban yang tertimbun dalam reruntuhan gedung di Hotel Ambacang Kota Padang Sumatera Barat", katanya.

Dari data yang diperoleh Sarkolat PB Sumbar Jumlah korban tewas yang telah ditemukan akibat gempa 7,6 di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Minggu malam terus bertambah dan telah mencapai 605 orang.

Dari data sementara kerugian materi akibat gempa di Sumbar tersebut mencapai Rp648.611.100.(*)

Sabtu, 03 Oktober 2009

400 Orang Terkubur Hidup-hidup pada Pesta Pernikahan

Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu

PADANG, KOMPAS.com — Sungguh tragis nasib warga Dusun Pulau Aia, Kecamatan Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Ketika mereka sedang berpesta pada Rabu (30/9), dusun mereka diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter. Akibatnya, sekitar seratus rumah mereka lenyap ditelan bumi.

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Rustam Pakaya, Sabtu (3/10), kepada Kompas.com di RSUP M Djamil Padang mengatakan, setidaknya 400 orang yang diperkirakan hadir dalam pesta pernikahan tersebut tewas ditelan bumi akibat gempa yang bergetar beberapa puluh detik itu. "Dusun Pulau Aia sudah rata dengan tanah," ujar Rustam.

Tim evakuasi yang menyisir Pulau Aia hanya berhasil mengangkat 26 mayat. "Sisanya kami minta diikhlaskan saja. Jika digali, ini berpotensi menimbulkan penyakit," tambah Rustam.

Rustam memperkirakan, ke-400 orang tersebut tertimbun hingga puluhan meter ke bawah. Mengutip salah satu petugas, Rustam mengatakan, Pulau Aia tersebut memiliki masjid dengan total ketinggian 30 meter. Kini, masjid tersebut tidak terlihat sama sekali. Pernyataan Rustam ini sekaligus mengoreksi pemberitaan bahwa jumlah korban tewas di Pulau Aia mencapai 44 orang. Pulau Aia merupakan satu dari tiga desa yang ambles ke dalam tanah akibat gempa. Dua desa lainnya adalah Cumanak dan Lubuk Laweh. Jumlah korban tewas di Cumanak dan Lubuk Laweh adalah 69 jiwa dan 132 jiwa.
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Pelni Gratiskan Tiket Dua Kapal Tujuan Padang




Pelni Gratiskan Tiket Dua Kapal Tujuan Padang
(Foto ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memberikan tiket gratis untuk tujuan Padang, untuk dua kapal, Sabtu (3/10). Pemberian tiket gratis tujuan Pelabuhan Teluk Bayur, dibuka 24 jam di kantor penjualan tiket di kantor Penjualan Tiket Jalan Angkasa No. 18, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Syarat untuk mendapat tiket gratis, calon penumpang diwajibkan memberikan fotocopy KTP untuk daftar penumpang. Sedangkan untuk calon penumpang yang menjadi relawan harus dibekali surat tugas.

Menurut Edi Heryadi Manager Corporate Relation, mengatakan dalam tanggap darurat PT Pelni, memberangkatkan dua kapal tujuan Teluk Bayur. "Pelni menggratiskan 2 kapal serta memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, selimut, genset, tenda dan 10 relawan," ujar Edi. Dari 10 relawan tiga diantaranya adalah tim medis. "Relawan yang bertugas selama tiga hari," ujar Edi.

Dua kapal Pelni yang akan berangkat menuju pelabuhan Teluk Bayur, berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, berangkat dengan dua gelombang.

Untuk itu, Edi pun berharap agar warga yang ingin membantu tanggap darurat. Kapal yang berangkat Senin (5/10) sekitar pukul 16.00 WIB KM Sinabung dengan kapasitas 2300 penumpang. "Saat ini sudah ada 700 penumpang," jelas Edi. Selain orang, KM Sinabung juga membawa 22 kontainer. KM Sinabung akan tiba di Pelabuhan Teluk Bayur, akan tiba Selasa (5/10).

Kapal KM Sinabung, akan menempuh perjalanan selama 29 jam menuju pelabuhan Teluk Bayur. Penumpang yang akan kembali ke Jakarta, pun nantinya akan mendapat tiket gratis. Namun harus mendaftar di Pelni Padang atau pelabuhan Teluk Bayur. Bahkan Rabu (7/10) PT Pelni, juga memberangkatkan KM Ganda Dewata dengan kapasitas penumpang 1000 orang. KM Ganda Dewata juga dapat membawa 20 kendaraan, 60 truk engkel dan 90 mini bus.

Ditambahkan Edi, dua kapal yang akan berangkat menuju Padang tersebut tidaklah dipungut biaya. Keputusan tersebut, setelah adanya rapat koordinasi Sabtu (3/10) pagi. Namun pantauan penjualan tiket Angkasa Kemayoran, calon penumpang yang akan mengambil tiket Pelni tujuan Padang, didatangi calo.

Salah satunya Sofri Yofani (30), wanita asal Padang Pariaman tersebut dimintai uang sebesar Rp 10 ribu. "Saya diminta uang administrasi sepuluh ribu," ujarnya. Karena panik, akhirnya Sofri pun memberikan uang administrasi pengambilan tiket. Bahkan ada juga, calon yang tidak jadi naik kapal Pelni, dijual kepada calo yang berada di depan kantor penjualan tiket PT Pelni. (*

Australia Kerahkan "HMAS Kanimbla" ke Sumbar

02:23 WIB
Brisbane (ANTARA News) - Kapal perang Australia, HMAS Kanimbla, yang dilengkapi fasilitas medis modern dan helikopter jenis Sea King, Sabtu, meninggalkan pangkalannya di Sydney menuju perairan Sumatra Barat (Sumbar) untuk mendukung operasi kemanusiaan Australia bagi para korban gempa.

HMAS Kanimbla yang pernah dilibatkan dalam misi kemanusiaan yang sama untuk membantu para korban bencana tsunami Aceh dan gempa Nias (2004-2005) itu berangkat sehari setelah Angkatan Bersenjata Australia (ADF) memberangkatkan masing-masing pesawat angkut Hercules C-130 dan C-17 "Globemaster" ke Sumbar.

Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataan persnya, Sabtu, menyebutkan, kapal perang jenis pendarat amfibi (ALP) yang mengangkut tambahan personel, peralatan teknis dan infrastruktur, serta paket bantuan kemanusiaan ini diperkirakan tiba di wilayah bencana setelah sepuluh hari berlayar.

HMAS Kanimbla akan mendukung operasi pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang memporakporandakan kota Padang, Pariaman, dan beberapa wilayah lain di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu.

Kapal yang dinakhodai Tim Byles ini dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan bedah dan pemulihan pasca-bedah dengan 40 tempat tidur pasien.

Kapten HMAS Kanimbla, Tim Byles, mengatakan, pihaknya siap menjalankan operasi kemanusiaannya di Sumbar dengan menyediakan pelayanan medis dan bedah kepada para korban gempa.

Sehari sebelumnya, Panglima ADF, Marsekal Angus Houston AC, sudah memberikan sinyal keterlibatan HMAS Kanimbla dalam "Operasi Bantuan Padang" yang melibatkan sepuluh anggota tim pendahulu teknis angkatan darat, tim penilai kesehatan angkatan udara, dan 36 anggota tim penyelamat sipil Australia itu.

"ADF sudah membentuk Satgas gabungan unsur militer dan sipil untuk memberikan dukungan terbaik bagi upaya pemerintah Australia membantu Indonesia," katanya.

Pesawat Hercules C-130 AU Australia (RAAF) yang membawa personil Satgas serta berbagai peralatan pendukung yang diperlukan selama misi kemanusiaan di Padang sudah bertolak dari Darwin, negara bagian Northern Territory (NT) Jumat (2/10).

Sebuah pesawat super jumbo C-17 yang mengangkut tim medis ADF dan 36 anggota tim penyelamat dari Brisbane juga telah bertolak menuju wilayah bencana Jumat sore dari pangkalan udara RAAF Amberley.

Di bawah arahan Indonesia
Dalam operasi kemanusiaan di Padang ini, para personel gabungan ADF dan sipil Australia itu memberikan bantuan darurat kepada para korban bencana sesuai dengan arahan pemerintah RI, kata Angus Houston.

Selain mengerahkan pesawat dan kapal perangnya dalam misi kemanusiaan di Sumbar ini, Pemerintah Australia melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta telah memberikan bantuan darurat berupa obat-obatan, selimut dan tenda, bagi para korban.

Kedubes Australia di Jakarta juga telah memberikan bantuan sebesar 250 ribu dolar Australia kepada LSM Muhammadiyah untuk mendukung tim kesehatan dan operasi kemanusiaan mereka.

Aksi tanggap darurat Australia bagi para korban gempa Sumbar ini tidak hanya ditunjukkan pemerintah federal tetapi juga pemerintah negara bagian. Di antara negara bagian yang bersimpati dan mendukung misi kemanusiaan Australia itu adalah Queensland.

Presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA), Cecep Setiawan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh.

Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan sedikitnya 1.100 orang dan melukai sedikitnya 2.177 orang lainnya tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan. Pemerintah Australia sendiri masih mencari tahu keberadaan 40 orang warganya yang diyakini berada di daerah bencana saat gempa terjadi.

Untuk meringankan penderitaan para korban, berbagai elemen masyarakat Indonesia di Australia terus melakukan penggalangan dana bantuan kemanusiaan dalam tiga hari terakhir.

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu. Aksi dompet peduli bencana Sumatra juga digelar kalangan mahasiswa Indonesia. (*)

Jumat, 02 Oktober 2009


Suci 42 Jam Terperangkap Puing Bangunan
Jumat, 2 Oktober 2009 20:53 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 119 kali
Suci 42 Jam Terperangkap Puing Bangunan
Padang (ANTARA News) - Suci (19) yang diduga adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Bahasa asing (STBA) Prayoga Padang, Sumbar, dievakuasi dalam kondisi hidup setelah tertimbun puing-puing bangunan kampusnya selama lebih 42 jam.

Suci bersama lebih 14 orang lainnya tertimbun puing bangunan gedung berlantai tiga yang roboh akibat gempa 7,6 skala Richter (SR) Rabu sore (30/2).

Upaya evakuasi terhadap para korban telah dilakukan sejak Rabu malam, namun sulit mengeluarkan tubuh para korban karena terhimpit puing-puing bangunan.

Setelah berusaha dua hari mengeluarkan para korban, tim SAR pada Jumat sekitar pukul 12.00 WIB bisa mengeluarkan Suci dari jepitan beton-beton.

Suci dapat dikeluarkan dalam kondisi lemas dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.

Seorang lagi korban diperkirakan bernama Sari (19) juga dapat dikeluarkan dalam kondisi hidup dan langsung dibawa ke RS terdekat.

Menurut informasi di lokasi di Jalan Veteran Padang, Suci dikeluarkan setelah dua malam bertumpukan dengan beberapa mayat lainnya, namun jasad-jasad itu belum dapat dievakuasi karena terhimpit beton.

Berdasarkan laporan orang tua mahasiswa STBA, ada 14 orang lain yang belum dapat dievakuasi dari balik puing-puing bangunan.

Sehari sebelumnya, dua korban dapat dievakuasi dalam kondisi hidup dan dua lainnya dalam kondisi meninggal dunia yang diperkirakan bernama Tamyono dan seorang guru Aikido.

Pemakaman Noordin M Top
Peti jenasah Noordin M Top diturunkan ke liang kubur di pekuburan Islam Kampung Melayu Pontian Besar Johor Baru, Jumat (2/10) sore. (FOTO ANTARA/ Adi Lazuardi)Disiarkan: Jumat, 2 Oktober 2009 20:20 WIB

Padang Butuh Tambahan Alat Berat


18:37 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kota Padang, Sumbar, membutuhkan tambahan alat berat untuk mengevakuasi korban gempa yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan, kata Komandan Distrik Militer 0312 Padang Letnan Kolonel Haris Sarjana, Jumat.

Di Padang Haris mengatakan, jumlah alat berat yang sekarang dioperasikan untuk evakuasi korban gempa di Padang hanya sekitar 20 unit dan pihaknya membutuhkan tambahan setidaknya 50 unit lagi untuk mendukung upaya evakuasi.

Pihaknya, kata dia, mendapat informasi akan mendapat tambahan 15 unit alat berat namun belum tahu pihak mana yang akan mengirimkan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya sudah menginventarisir titik reruntuhan bangunan yang diperkirakan masih ada korban di bawahnya termasuk antara lain di Hotel Ambacang, KFC di Jalan Bundo Kanduang, Primagama di Jalan Proklamasi, Adira Finance di Jalan Sawahan, Akademi Bahasa Asing di Jalan Veteran, dan Lembaga Inggris Amerika (LIA) di Jalan Khatib Sulaiman.

"Evakuasi korban hingga kini masih dilakukan di tempat-tempat tersebut," katanya.

Di Hotel Ambacang, tim evakuasi sore ini menemukan satu orang yang terjebit diantara reruntuhan.

Warga menonton proses evakuasi, sebagian mereka yang kerabat atau anggota keluarganya diduga terjebak di reruntuhan bangunan, mereka menanti hasil kerja tim evakuasi dengan mata sembab.

Rabu (30/9) lalu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang wilayah Sumatra Barat.

Menurut data BNPB, hingga Jumat (2/10) siang jumlah korban meninggal dunia akibat gempa tersebut sebanyak 448 orang dan jumlah korban luka berat 241 orang dan luka ringan sebanyak 2.095 orang. Sementara jumlah bangunan yang rusak mencapai 2.650 unit

Wilayah yang paling parah terkena dampak gempa yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok dan Kota Solok.

Gempa bumi tersebut juga dirasakan dengan intensitas lebih rendah di lima provinsi lainnya yaitu Provinsi Sumatera Utara (Tapanuli Selatan, Sibolga dan Gunung Sitoli), Provinsi Riau (Pekan Baru dan Duri), Provinsi Bengkulu (Bengkulu dan Kabupaten Muko-Muko), Provinsi Lampung ( Liwa) dan Provinsi DKI Jakarta.
(*)

Kamis, 01 Oktober 2009

PNPB: 390 Tewas, 2.000 Lebih Luka Berat dan Ringan




06:24 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Pusat Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) melansir jumlah korban tewas akibat gempa 7,6 SR di Sumatera Barat sebanyak 390 orang. Sementara lebih dari 2.000 orang mengalami luka berat dan ringan.

"Jumlah tersebut kami peroleh tadi malam, karena jaringan di sana masih sulit ditembus," ujar petugas piket PNPB, Giri kepada detikcom, Jumat (2/9/2009).

Adapun perincian korban luka berat dan ringan tersebut yakni, di kota Padang terdapat 50 orang mengalami luka berat, sementara 1.590 mengalami luka ringan. Di Kabupaten Pesisir Selatan, 8 orang luka berat, di kota Bukittinggi 4 orang luka berat, Kabupaten Padang Pariaman 25 luka berat dan 500 luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Solok 4 orang mengalami luka berat.

"Kita belum mendapatkan informasi detil mereka dirawat di mana," imbuh Giri.

(anw/anw)

Sembunyi di Bawah Meja, Dwi Terjebak Reruntuhan Hotel Ambacang




Rachmadin Ismail - detikNews

Padang - Ada cerita mengharukan dituturkan korban selamat dalam musibah Gempa 7,6 SR di Sumatera Barat oleh Dwi Budiarto, seorang pejabat Departemen Kelautan Dan Perikanan. Mulai berlindung di bawah meja saat gempa, hingga perjuangannya menyelamatkan diri sendiri selama dua jam dari reruntuhan Hotel Ambacang.

"Saya ketika gempa itu dalam kamar dan untungnya berlindung di bawah meja yang ada TV-nya," cerita Dwi saat ditemui detikcom di RS Jamil, Padang, Kamis (1/10/2009) malam.

Dwi menceritakan, keberadaan dirinya di hotel tersebut lantaran sedang mengisi sebuah seminar. Seharusnya, pukul 16.00 WIB sore seharusnya dia memebrikan pelatihan hingga pukul 18.00 WIB di ruang seminar di lantai 2 hotel lawas tersebut.

"Tapi tiba-tiba panitia membatalkannya karena molor, jadi saya dijadwalkan lagi sehabis maghrib baru memberikan materi. Akhirnya saya kembali ke kamar nomor 338 yang terletak di lantai 3," cerita Dwi.

Nah, saat berada di kamar itulah tiba-tiba terjadi gempa yang dahsyat. Dwi menyaksikan sendiri ruangan yang dia tempati amblas, namun untungnya reruntuhan beton membentuk garis miring, tidak langsung amblas.

"Bangunan ambruk posisinya miring untungnya. Saya berusaha keluar, dorong-dorong setiap beton sendiri dari pukul 17.00 WIB baru bisa keluar pukul 19.00 WIB," ujar pria paruh baya ini.

"Setelah pukul 19.00 WIB saya menemukan cahaya kecil yang bisa membuat saya keluar. Saya bisa keluar dan meminta pertolongan," imbuhnya.

Namun Dwi prihatin, rekan kerjanya sesama pejabat DKP dari Jakarta yang menginap di kamar sebelahnya, Azrina, belum diketahui nasibnya hingga sekarang.

"Saya khawatir tidak bisa diselamatkan karena posisi jatuhnya tembok di kamarnya Bu Azrina itu vertikal, dan saya nggak yakin beliau bisa mendorong batang beton seberat kemarin," sesal Dwi sembari berharap Azrina masih bisa diselamatkan.

Dwi menambahkan, ada 30 peserta dalam seminar yang diisi oleh Dwi. Yang berhasil dievakuasi berjumlah 12 orang. Dari 12 tersebut yang hidup 2 cuma orang. "Dan tambah saya," pungkasnya.

(anw/anw)